NYANYI

Jumat, 02 Mei 2014

Energy Ball

Bola Energi

Di dunia ini manusia cenderung akan mencari orang yang mempunyai daya tarik. Pasti ada saja orang yang mau mendekati orang cantik. Orang pintar pasti mempunyai banyak teman. Orang yang menyenangkan pasti punya banyak kawan. Orang yang antusias juga mempunyai banyak sahabat. Hal itu terjadi karena mereka mempunyai energi. Mereka memancarkan energi. Dan kita sebagai manusia adalah konsumen energi. Kita suka berdekatan dengan orang-orang yang mempunyai energi karena kita menyerap energi mereka. Mereka memancarkan dan kita menerima.
Setiap orang saling mengukur dan mendeteksi energi dari lawan bicara atau orang-orang di sekelilingnya. Mereka juga suka ketika mereka berdekatan dengan orang yang mempunyai energi yang sama dengan mereka atau lebih tinggi. Tetapi, ketika mereka berjumpa dengan orang yang mempunyai energi yang sangat jelek, mereka akan tidak suka dan cenderung menghindar karena orang dengan energi jelek (negatif) cenderung menyerap energi positif orang lain.
Orang yang negatif, yang selalu komplain terhadap hidup, selalu membutuhkan orang untuk berkeluh kesah.
la mencari orang untuk mendengarkan ceritanya dan menumpahkan segala unek-uneknya. Hat itu membuat energi orang yang mendengarkan menjadi tersedot dan melemah. Sebaliknya, ia menjadi lebih segar karena telah menyedot energi si pendengar.
Pernahkah teman-teman sekalian merasa lelah ketika mendengar keluh-kesah dari teman atau rekan kita? Ya, betul sekali. Hal itu terjadi karena energi kita tersedot untuk melayani keluh-kesahnya. Oleh sebab itu, jika Anda berjumpa orang seperti ini, menghindarlah. Tetapi, ketika Anda berjumpa dengan orang yang mempunyai energi yang lebih tinggi Anda akan merasa nyaman dan Anda akan menerima cipratan energinya secara otomatis.
Sedangkan, orang yang mempunyai intensitas energi yang tinggi tidak akan pernah kehabisan energi karena mereka punya generator hayati yang akan selalu mengisi cadangan energi mereka. Setiap kali kita berpikir, kita selalu membutuhkan energi. Entah Anda berpikir negatif atau positif, sejumlah energi akan terkonsumsi untuk diubah menjadi energi yang lain. Ingat hukum kekekalan energi. Energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan karena ia hanya berubah bentuk.
Ketika Anda berpikir negatif, hal itu tersebut akan membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan jika Anda berpikir positif. Ketika Anda berpikir negatif secara otomatis tubuh Anda akan membutuhkan energi positif yang lebih besar untuk menyeimbangkan hawa negatif yang ada dalam pikiran Anda.
Katakanlah, manusia secara umum mempunyai muatan listrik yang netral. Zat apa pun mengandung ion positif dan ion negatif. Hanya saja, mereka berkumpul secara berpasangan dan saling menetralisasi. Nah, pada saat Anda berpikir negatif, secara otomatis bagian otak Anda mempunyai muatan negatif yang lebih banyak daripada positif. Dengan demikian, bagian tubuh yang lain akan mendonorkan energi positifnya untuk menetralisasi hat tersebut sehingga secara otomatis Anda akan cepat merasa lelah.
Coba perhatikan secara detail orang yang mempunyai cara pandang negatif. Mereka punya kecenderungan cepat tua, keriput, dan mudah jatuh sakit. Apalagi, plus hobi marah-marah. Kenapa mereka cepat tua dan berwajah jauh lebih tua daripada umur mereka? Hal itu terjadi karena mereka menanggung beban yang lebih besar yang sanggup mereka derita. Akhirnya, ketika stok energi itu telah menipis, energi akan (makan) diambil dari tubuh mereka sendiri. Mereka mudah jatuh sakit. Organ tubuh yang pertama kali terserang adalah jantung dan perut.
Kita tahu bahwa orang yang sering marah, berburuk sangka, bersedih,dan menangis, organ tubuh yang pertama kali terkena adalah jantung. Jantung adalah pusat perasaan kita, bukan hati. Di Indonesia, saat kita merespons sakit hati, kita sering mengurut dada. Tetapi, apakah dada itu menunjuk ke lever (hati)? Coba perhatikan ketika Anda marah, gelisah, cemas, sedih, apakah detak jantung Anda berubah?
YA. Jantunglah yang pertama kali merespons perasaan kita. la yang pertama kali merasakan apa yang kita pikirkan. Jadi, ketika dirt kita diselimuti oleh hal-hal negatif, organ tubuh kita yang sensitif dan yang pertama kali terkena dampaknya adalah jantung. Padahal, kita tahu jantung adalah pusat kehidupan.
Dalam sebuah seminar yang saya selenggarakan, dalam sebuah kesempatan ada seorang ibu yang memberikan tanggapan. Dia bercerita bahwa hidupnya menderita. Banyak hal menyakitkan yang terjadi dalam hidupnya. la terlalu sering disakiti oleh orangtuanya. la menerima pukulan fisik dan dibebani oleh kecemasan ibunya. Suaminya terlalu protektif, melarangnya untuk melakukan banyak hal. la menjadi terselimuti oleh ketakutan membuat suaminya marah. Akhirnya dirinya terkungkung oleh ketakutan dan ketidaknyamanan. Kenyataan yang belakangan ini saya ketahui, jantungnya telah dipasang ring karena pembuluh jantungnya telah menyempit. Menurut pendapat saya, penyebabnya bukanlah kolesterol, karena ibu itu sepertinya menjaga pola makan yang sehat. Apalagi ia masih muda. Jantungnya bermasalah karena hidupnya telah terluka oleh pikiran negatif. Semua energi positif yang dimilikinya telah tersedot habis. Tidak ada pertahanan lagi untuk dirinya agar bebas dari segala penyakit dan memiliki kesehatan yang prima. Orang seperti ini sangat membutuhkan motivasi agar memiliki energi positif.
Apakah Anda mempunyai kemiripan dengan ibu itu?
Manusia adalah bola energi. Kita selalu membakar makanan untuk mendapatkan energi. Kenapa kita sampai kekurangan energi? Kenapa kita masih membutuhkan energi dari orang lain? Kenapa kita masih sering mengambil energi-energi yang ada di sekeliling kita?
Kita dikondisikan untuk berlimpah energi, terus mengeluarkan energi tanpa pernah kehabisan, karena kalau energi kita habis kita pasti mati. Kita seharusnya selalu memancarkan energi kita.
Lihat orang-orang hebat seperti Bung Karno, cara bicaranya berapi-api. Joe Vitale, Anthony Robbins, pelatih sukses nomor 1 dunia, dan TDW tidak pernah habis energinya. Mereka adalah bola energi, berapi-api, bahkan Joe Vitale disebut sebagai Mr. Fire.
Mereka adalah bola energi yang pancaran energinya baru akan habis ketika mereka mati. Energi mereka tidak akan habis selama hidup karena mereka:
1. Selalu berpikir positif
2. Selalu berperasaan positif
3. Selalu berprasangka positif
4. Selalu mengonsumsi hal yang positif
5. Menyukai hal yang positif
6. Selalu berbicara yang positif
7. Semua hal yang positif

Perhatikan poin-poin di atas. Kata yang selalu sama adalah positif. Kita bisa menjadi api kalau kita selalu positif.
Jenis makanan pun menentukan besar kecilnya api. Kalau Anda pikir daging sebagai sumber energi yang terbesar, Anda salah besar.
Perhatikan Geographic Channel pada saat harimau/singa mengejar zebra. Ketika singa mampu menggunakan tenaga instannya yang sangat kuat untuk mengejar dan menerkam serta menangkap zebra itu, zebra akan disantap. Tetapi perhatikanlah ketika sang zebra berhasil lobs, pernahkan Anda melihat singa-singa itu tetap berlari melanjutkan pengejaran? Tidak. Mereka tidak pernah melanjutkan pengejaran atau beralih sasaran karena mereka sudah letih. Mereka selalu mencari buruan menggunakan kekuatan dan kecepatan, bukan daya tahan karena daging bukanlah makanan positif.
Justru, daging adalah makanan negatif karena untuk mencernanya kita membutuhkan energi yang lebih banyak daripada kita mencerna makanan nondaging. Cek saja kaum vegetarian, mereka selalu mempunyai wajah yang jauh lebih segar, tampak awet muda dibandingkan dengan umur sesungguhnya karena mereka selalu punya stok energi yang cukup atau bahkan berlimpah. Energi mereka tidak digunakan untuk mencerna daging. Stok energi mereka selalu melimpah tidak pernah habis dan selalu membuat orang-orang merasa nyaman berdekatan dengannya.
Saya punya seseorang yang luar biasa di bagian marketing. Dia mempunyai daya juang yang keren. Berdekatan dengannya selalu menyenangkan dan dia selalu mudah meyakinkan orang lain. Sesesulit apapun kliennya, ketika
klien berdekatan dengannya, mereka akan terpengaruh dan membeli produk dari kami.
Ketika banyak klien membeli dari kami, saya coba menanyakan poin pertama yang membuat mereka tertarik membeli produk. Jawaban mereka adalah: "Dia seperti bola energi yang bergerak-gerak sehingga saya yakin dengan orangnya. Saya beli produk karena dia meyakinkan. Saya nyaman dekat-dekat dengan dia".
Orang tersebut membeli bukan karena kelebihan dari produk yang dijual, bukan juga dari fitur yang dimiliki oleh barang yang kami jual Melainkan dari keyakinan akan orang marketing saya. Sebegitu powerful nya kekuatan bola energi marketer saya sehingga orang itu terpesona.
Kebetulan saya adalah seorang vegetarian. Siapa tahu ketika Bapak Ibu berjumpa saya, Bapak atau Ibu akan salah menebak umur saya Walau saya melakukan seminar selama berhari-hari, berdiri di depar peserta, aktif melakukan gerakan, juga mempersiapkan banyak hal menulis buku, beraktivitas yang lainnya, menjalankan bisnis, saya jarang terlihat lelah karena saya punya stok energi yang tidak akan pernah habis. Saya dapat menyakinkan orang karena saya mampu mempengaruhi energi orang itu untuk selaras dengan saya. Mereka merasa nyaman dekat-dekat dengan saya karena saya mememancarkan energi untuk membuat orang menjadi tenang.
Saya menjalankan semua yang saya tulis. Saya mengonsumsi semua hal yang positif, selalu berpikir positif, selalu merasa positif, menyukai hal positif, berbicara hat yang positif. Inilah saya. Generator hayati positif. Saya selalu sehat, bersemangat, dan berapi-api.
Apakah Bapak Ibu merupakan bola energi?

Atau penyedot energi?
Dambil Dari Ebook ReBorn ----Ridwan Raharjo

Tidak ada komentar:

Reuni-an

SETHENGIK  Edisi reunian obrolan Si Gombreng dan Bronjol GOMBRENG : Wah reunian ki seneng lo.njol  BRONJOL : reunian ?..seneng ?..apan...